9 Sunnah Idul Adha yang Dianjurkan Rasulullah SAW – Lengkap dan Mudah Diamalkan

Idul Adha merupakan salah satu momen istimewa dalam kalender Islam. Umat Muslim di seluruh dunia menyambut hari raya ini dengan penuh suka cita, karena selain menjadi ajang silaturahmi dan berbagi, Idul Adha juga merupakan wujud ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT.

Namun, selain ibadah kurban, ada beberapa sunnah Idul Adha yang sebaiknya tidak kita lewatkan. Rasulullah SAW secara langsung mencontohkan berbagai amalan ringan namun penuh pahala ini. Berikut adalah 9 sunnah Idul Adha yang bisa kamu praktikkan dengan mudah.

1. Mandi Sebelum Salat Id

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk mandi sebelum melaksanakan salat Id. Dengan mandi, kita menunjukkan kesiapan fisik dan batin dalam menyambut hari besar. Selain itu, mandi juga mencerminkan kebersihan dan kesegaran sebelum beribadah bersama banyak orang.


2. Memakai Pakaian Terbaik

Saat Idul Adha tiba, Rasulullah biasa mengenakan pakaian terbaiknya. Maka, kita pun dianjurkan untuk memilih pakaian yang rapi, bersih, dan layak saat menghadiri salat Id. Ini menjadi cara sederhana untuk mengekspresikan rasa syukur dan suka cita atas nikmat Allah.


3. Menggunakan Wewangian (Untuk Laki-laki)

Rasulullah SAW juga sering memakai wewangian sebelum keluar rumah untuk salat. Kaum pria dianjurkan mengikuti sunnah ini agar suasana salat Id menjadi lebih menyenangkan. Bau harum akan menambah kenyamanan dan keindahan dalam berkumpulnya umat.


4. Tidak Makan Sebelum Salat Id

Berbeda dari Idul Fitri, Nabi Muhammad SAW menunda makan hingga selesai salat Idul Adha dan setelah menyembelih kurban. Oleh karena itu, kita pun sebaiknya menahan diri untuk tidak makan sebelum salat. Hal ini mencerminkan ketaatan dan kesabaran dalam beribadah.


5. Berangkat Lebih Awal ke Tempat Salat

Rasulullah selalu berangkat lebih awal ke tempat salat Id. Kita dapat meniru kebiasaan ini sebagai bentuk semangat dan antusiasme dalam menyambut hari raya. Dengan datang lebih awal, kita juga bisa memperbanyak zikir dan takbir sebelum salat dimulai.


6. Berjalan Kaki Menuju Tempat Salat

Jika jarak memungkinkan, berjalan kaki ke tempat salat menjadi amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah pun melakukannya sebagai bentuk kesederhanaan dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Selain itu, berjalan kaki memberikan kesempatan untuk memperbanyak doa dan takbir sepanjang perjalanan.


7. Melewati Jalan yang Berbeda Saat Pulang

Setelah melaksanakan salat Id, Rasulullah SAW tidak kembali ke rumah lewat jalan yang sama. Beliau memilih jalur berbeda saat pulang. Kita bisa meniru kebiasaan ini untuk menyebarkan salam, menjalin silaturahmi dengan lebih banyak orang, dan memperluas jejak kebaikan di hari raya.


8. Mengumandangkan Takbir

Rasulullah mengajarkan umatnya untuk mengumandangkan takbir mulai malam 10 Dzulhijjah hingga hari-hari tasyrik (11–13 Dzulhijjah). Maka, jangan lewatkan kesempatan untuk memperbanyak takbir, baik di rumah, di jalan, maupun di tempat salat. Takbir adalah bentuk pengagungan dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT.


9. Menyembelih Hewan Kurban Setelah Salat Id

Setelah salat Id, Rasulullah langsung menyembelih hewan kurbannya. Beliau tidak melakukannya sebelumnya. Maka, kita pun sebaiknya mengikuti urutan ini: salat terlebih dahulu, lalu berkurban. Dengan begitu, kurban kita sesuai dengan tuntunan syariat dan sunnah Nabi.


Penutup: Ikuti Sunnah, Raih Pahala Berlimpah

Mengamalkan sunnah Idul Adha tidaklah sulit. Bahkan, kebanyakan amalan ini sangat sederhana namun bernilai besar di sisi Allah. Dengan mengikuti jejak Rasulullah SAW, kita bisa menjadikan Idul Adha 1446 H lebih bermakna, bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah SWT.

Mari hidupkan sunnah-sunnah ini dalam kehidupan kita, dan ajak keluarga serta teman untuk ikut mengamalkannya. Karena setiap sunnah yang kita jalankan bisa menjadi wasilah pahala dan berkah yang terus mengalir.